Pendaftar Pembinaan Karakter di Barak Militer Melonjak, Pemkot Depok Kewalahan!

Depok – Antusias program pembinaan karakter yang digagas Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, di Barak Militer sangat membludak.

Di Kota Depok, sedikitnya ada 285 remaja yang malah mendaftarkan diri untuk mengikuti program pembinaan karakter.

Padahal, kuota awal peendaftaran hanya 50 peserta. Namun, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok harus menambah kuota ekstra untuk para calon siswa “barak militer”.

Baca Tren Lainnya:  Polsek Tambun Selatan Gelar Bukber dan Santunan Anak Yatim-Piatu
Baca Tren Lainnya:  Pemdes Tridayasakti Rutin Bersihkan Lingkungan Setiap Senin Pagi

Untui mensiasati hal ini, Pemkot Depok menambah kuota yang semula 50 menjadi 100 peserta. Nantinya, dari 100 peserta itu, 75 ialah laki-laki, dan 25 lainnya perempuan. Mereka akan mengikuti pendidikan pada 1 Juni 2025 selama tujuh hari.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Depok, Lienda Ratnanurdianny menegaskan, program ini terbuka untuk seluruh remaja yang memenuhi syarat dan mendapat persetujuan dari orang tua.

“Seleksi akan dilakukan secara ketat karena jumlah pendaftar melebihi kuota. Kami juga berencana membuka gelombang lanjutan setelah program ini dievaluasi,” ungkap Lienda, kepada wartawan belum lama ini.

Diketahui, program ini ditujukan bagi remaja usia 13 hingga 15 tahun dan akan dilaksanakan di dua lokasi militer, yaitu Markas Divisi Infanteri 1 Kostrad, Cilodong, serta Batalyon Perhubungan TNI AD di Jatijajar, Depok.

Baca Tren Lainnya:  Sukuran Bupati Bekasi Dilantik, Pemdes Sukadanau Gelar Santunan

Pelatihan akan difokuskan pada pembentukan karakter, kedisiplinan, serta penanaman nilai-nilai nasionalisme.

Pihak TNI yang terlibat dalam program ini memastikan bahwa pelatihan akan dilaksanakan secara edukatif tanpa kekerasan fisik maupun verbal, untuk menciptakan pengalaman belajar yang positif bagi peserta.

Dengan membludaknya pendaftar, Pemkot Depok menganggap program ini mendapat respons positif dari masyarakat, sekaligus menjadi bentuk sinergi antara pendidikan karakter dan bela negara di kalangan generasi muda. ***