Tren IDN, Sidoarjo – Memasuki hari kelima pasca-insiden ambruknya bangunan musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, tim SAR gabungan kembali menemukan empat jenazah pada Jumat (3/10/2025).
Dengan temuan terbaru ini, total korban meninggal dunia bertambah menjadi sembilan orang, sementara 54 santri lainnya masih dalam pencarian.
Empat jenazah yang ditemukan langsung dievakuasi ke RS Bhayangkara Surabaya untuk proses identifikasi dan penanganan lebih lanjut oleh pihak medis dan kepolisian.
Pencarian Non-Stop 24 Jam oleh Lebih dari 400 Personel
Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, menyatakan bahwa lebih dari 400 personel gabungan dari Basarnas, TNI-Polri, BPBD, Damkar, Dinsos, Tagana, Dinas PU dan relawan terlibat aktif dalam operasi ini. Mereka bekerja 24 jam tanpa henti secara bergantian.
“Seluruh tim terus bekerja siang dan malam untuk memastikan proses evakuasi berjalan cepat, namun tetap aman,” kata Suharyanto dari posko darurat BNPB di Buduran, Sidoarjo, Jumat (3/10/2025).
Upaya pencarian dilakukan dengan berbagai metode, mulai dari re-assessment fisik, pemanggilan suara korban, hingga penggunaan teknologi seperti Search Cam Flexible Olympus, Xaver 400 Wall Scanner, dan Multi Search Leader.
Namun, hingga saat ini belum ada indikasi keberadaan korban selamat di bawah reruntuhan.
Alat Berat Dikerahkan, Keluarga Korban Sudah Merelakan
BNPB menyebut seluruh keluarga korban telah menyetujui penggunaan alat berat, meski berpotensi mengganggu kondisi jenazah.
Hal ini dilakukan setelah pihak BNPB memastikan tidak ada tanda-tanda kehidupan yang terdeteksi di bawah reruntuhan.
“Para keluarga sudah mengikhlaskan. Ini menjadi dasar penggunaan alat berat dalam proses evakuasi,” ujar Suharyanto.
Proses evakuasi kini difokuskan pada pencarian jenazah dan pembersihan puing dengan menggunakan crane, excavator breaker, dump truck, serta alat pemotong beton.
Data Korban: 166 Terdampak, 54 Masih Hilang
Berdasarkan data sementara BNPB per Jumat pukul 11.45 WIB:
Total korban terdampak berjumlah 166 orang, telah ditemukan 111 orang, masih pencarian 54 orang, sedang rawat inap 14 orang, sudah diperbolehkan pulang kerumah 89 orang, dan meninggal dunia sebanyak sembilan orang.
Korban yang dirawat tersebar di berbagai rumah sakit seperti RSUD RT Notopuro, RS Siti Hajar, RS Delta Surya, RS Unair, dan fasilitas kesehatan lainnya.
Beberapa korban luka telah pulang setelah menjalani perawatan, sementara sisanya masih dirawat intensif.
Tim SAR juga berhasil menemukan beberapa santri dalam kondisi selamat.
Sementara, BNPB telah menyalurkan dukungan logistik untuk mendukung kelancaran evakuasi, termasuk: 200 kantong jenazah, 200 pasang sarung tangan, 4.000 masker, 250 set APD dan 30 unit ambulans.
Insentif operasional untuk petugas lapangan selama tujuh hari
Dukungan alat berat juga disiapkan, dengan anggaran operasional ditanggung oleh BNPB selama proses evakuasi yang diperkirakan berlangsung selama sepekan.
Update Berkala dari Posko BNPB
BNPB akan terus menyampaikan perkembangan terkini dari lapangan melalui update resmi tiga kali sehari pada pukul 06.00, 12.00, dan 18.00 WIB dari posko darurat.
“Potensi penemuan jenazah masih ada. Kami akan terus maksimalkan pencarian,” pungkas Kepala BNPB. ***
Eksplorasi konten lain dari Tren IDN
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.