Tren Cirebon – Longsoran tebing di Desa Gumulung Tonggoh, Kecamatan Greged, Kabupaten Cirebon, pada Kamis (22/5) lalu, menyisakan ke khawatiran warga setempat.
Pasalnya, tebing dengan tinggi 50 meter itu kini sudah cukup dekat dengan rumah warga dengan jarak sekitar tujuh meter. Hal itulah yang membuat warga takut jika terjadi longsor susulan.
Kondisi itilu diperparah mengingat lokasi yang longsor tepar berada diatas Sungai Cikanci. Ditakuti, jika hujan deras mengguyur wilayah itu, arus sungai akan mengikis tebing setinggi 50 meter itu.
“Kami lagi mengusulkan agar ada relokasi. Soalnya kondisinya mengkhawatirkan. Ada puluhan rumah yang terancam setiap saat,” ujar Kepala Desa Gumulung Tunggoh, Agus Saefudin.
Sementara, Nini Sumarni, Ketua RT setempat, mengatakan awal mula terjadinya tebing longsor. Warha mendengar suara gemuruh yang kencang disusul dengan longsoran di tebing.
“Warga mendengarkan bunyi gemuruh Ketika terjadi longsor,” katanya.
Pemukiman warga di Blok Rambutkasih, jaraknya hanya sekitar tujuh sampai sepuluh meter dari tebing yang longsor.
“Kami minta warga yang rumahnya terdekat untuk mengungsi ke rumah saudara. Amankan barang-barang berharga,” ucapnya.
Kades Agus pun menjelaskan jika desanya masuk ke dalam zona rawan longsor lantaran masuk ke dalam daerah perbukitan.
“Kini, ada longsor sepanjang 25 meter dari ketinggian tebing sekitar 50 meter. Lokasi rawan longsir yang tepat berada di atas aliran Sungai Cikanci,” ungkap Agus
Sejauh ini, Blok Rambutkasih tercatat paling rawan.
Pemdes setempat pun sudah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon dan Muspika Greged. ***
https://shorturl.fm/YZRz9
https://shorturl.fm/DA3HU
https://shorturl.fm/0EtO1
https://shorturl.fm/fSv4z
https://shorturl.fm/Kp34g
https://shorturl.fm/nqe5E
https://shorturl.fm/f4TEQ
https://shorturl.fm/ypgnt
https://shorturl.fm/0oNbA
wco10b