Tren IDN, Bekasi – Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka kembali menjadi perhatian publik setelah mengisi kegiatan Hari Sumpah Pemuda ke-97 dengan mengikuti acara Mancing Mania Gratis Jilid II diwilayah Gabus, Kabupaten Bekasi.
Acara tersebut digelar pada Minggu, 26 Oktober 2025, dan turut disiarkan melalui kanal YouTube resmi Sekretariat Wapres RI.
Kehadiran Gibran di kegiatan memancing itu kemudian disoroti oleh mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo.
Roy Suryo menilai, pemilihan acara memancing sebagai kegiatan peringatan Hari Sumpah Pemuda kurang tepat untuk level seorang wakil presiden.
“Kita tidak mengecilkan arti kegiatan mancing, karena konon katanya yang kemarin di salah satu diskusi ‘kan banyak anak muda yang senang mancing, iya tapi peringatan ke-97 Sumpah Pemuda kok yang dipilih yang itu,” ujar Roy Suryo dalam podcast Madilog yang diunggah di kanal YouTube Forum Keadilan TV, Jumat (31/10/2025).
Ia menambahkan bahwa masih ada banyak kegiatan kepemudaan lain yang bisa dihadiri Wapres, termasuk acara besar di Kota Solo yang digelar oleh para pemuda dan pemudi.
“Sebenarnya kalau Wapres ini tahu, Kementerian Pemuda dan Olahraga itu pasti selalu punya tema besar dan tema kali ini adalah ‘Pemuda dan Pemudi Bergerak, Indonesia Bersatu’, sekarang apa hubungannya dengan mancing?” imbuhnya.
Roy Suryo Sindir Soal Biaya dan Level Jabatan Wapres
Mantan Menpora itu juga menyinggung besarnya biaya penyelenggaraan acara memancing yang dihadiri Wapres Gibran.
“Biayanya juga nggak murah lho. Terus hadiahnya sepeda motor, kemudian elektronik,” katanya.
Roy Suryo bahkan menyebut acara tersebut bukan berada pada level kegiatan untuk seorang wakil presiden.
“Kalau saya mikirnya kasihan Pak RT, kasihan Pak Camat, itu kan levelnya beliau-beliau itu, bukan seorang wakil presiden yang dipilih dengan biaya Rp77 triliun lebih kok hanya datang di acara kayak gitu,” jelasnya.
Selain acara di Bekasi, Roy juga menyinggung kegiatan lain di Yogyakarta yang dihadiri sejumlah tokoh nasional seperti Mahfud MD dan Sri Sultan Hamengkubuwono X.
Soal Jadwal dan Anggaran Setwapres
Lebih lanjut, Roy menilai bahwa Sekretariat Wakil Presiden seharusnya memiliki daftar kegiatan resmi yang disusun setiap bulan untuk dipilih oleh Wapres.
“Saya bisa mengatakan seharusnya Sekretariat Wapres bisa, karena saat di Kementerian dulu setiap awal bulan selalu saya minta jadwal acara dari Sesmen,” ucapnya.
“Kenapa per bulan, karena kalau ada acara di luar kota atau di luar negeri ya kita pilih datang atau enggak. Jangan sampai acara yang ecek-ecek kita datangi,” sambungnya.
Roy pun menyoroti alokasi anggaran yang digunakan dalam setiap kunjungan Wapres.
“Ini pakai uang rakyat, Wapres datang ke situ pasti pengamanannya, protokolnya belum paspampres pasti ada biaya penyelenggaraan, mendatangkan orang juga,” paparnya.
Ia menegaskan, keputusan akhir tetap berada di tangan Gibran sebagai Wapres.
“Jadwal itu akhirnya pilihan di tangan dia (Gibran), dia mau dateng ke yang mana. Jadi kan nggak mungkin itu di luar pengetahuan dia, pasti Setwapres sudah mengatur sedemikian detail, proper, terstruktur,” tandas Roy Suryo. ***
Eksplorasi konten lain dari Tren IDN
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.












