Bekasi – Sejumlah orang menjadi korban penipuan investasi dan arisan bodong di Kabupaten Bekasi.
Modusnya, terduga pelaku yang berinisial VGA menawarkan keuntungan dengan menyetorkan sejumlah nominal uang dengan iming-iming mendapat keuntungan berlimpah.
Seorang korban, Sakinah Aulia Rahmah warga Cikarang, Kabupaten Bekasi, menyebut, pelaku sudah menjalankan “bisnis” arisan dan investasi ini selama lima tahun.
“Selama arisan lima tahun dia bener-bener amanah, kalau udah ada yang get, merekan ontime (pembayarannya). Gapernah telat. Kita tergiur, yaudah kita ikut lagi (ke investasi), karena yang awal-awal (arisan) amanah, uang balik modal. Dari Rp30 juta jadi Rp50 juta,” ungkap Sakinah Aulia Rahmah, Jumat (11/4/2025), di Perumahan Telaga Pasiraya, RT 18 RW 08, Desa Pasiraya, Sukasari, Kabupaten Bekasi.
Sakinah Aulia menyebut, total kerugian para member itu mencapai sekitar Rp5 miliar.
Untuk dirinya sendiri, lanjut Lia sapaan akrabnya, mengalami kerugian hingga Rp30 juta.
“Masing-masing korban banyak, ada yang Rp1 M, tapi saya pribadi Rp30 jutaan,” tambahnya.
Dia menyebut, untuk keuntungan secara rinci, para korban tidak mengetahui jumlahnya.
“Nggak dijanjiin pelaku berapa persen, biasanya kalau kita tanam modal kan 10 persen, tapi kita ini sesuai urut atas, kalau mau dapet cepet naro nya lebih besar gitu,” tambahnya.
Sementara korban lainnya, Hani, menambahkan, para korban mulai merasakan dampak penipuan ini mulai dari bulan Maret 2025. Pasalnya, keuntungan yang seharusnya didapatkan oleh member pada bulan Maret, namun oleh pelaku tidak diberikan seperti biasanya.
“(Mulai mencurigakan) Bulan Maret harusnya dari bulan Maret ada yang get, tapi bicaranya buat lebaran itu libur beberapa hari, harusnya tanggal 3 April, cuma dia gak ada transfer sama sekali kata member-member semua yang get bulan Maret ini,” kata Hani.
“Harusnya aku dapet juga bulan ini Rp20 juta tapi kata dia member-membernya pada kabur, terus (uang) saya dibalikin aja uang muka nya,” sambungnya.
Mereka menyebut bahwa total keseluruhan korban yang menjadi “keganasan” VGA totalnya mencapai 300 orang yang berasal dari berbagai daerah, dengan mayoritas dari Bekasi.
Aulia dan Hani pun diketahui telah berusaha mencari pelaku VGA dengan mengunjungi beberapa rumah yang disinyalir berkaitan dengan VGA diwilayah Serangbaru-Cibarusan Kabupaten Bekasi.
“Tadi kita udah ke (rumah) pihak keluarganya, tapi gak ada. Kebetulan kita sekarang lagi dirumah (rumah VGA) sesuai KTP pelaku, tapi dia gak ada juga (sudah pindah rumah),” tandasnya. ***